Logo Ngawi

Senin, 24 September 2012

BERITA KEPADA KAWAN


“Sepi..sepi..sepi, itulah yg aku rasakan di SMA Bell,. Masa SMA yg aku piker indah, ternyata tak seindah yg aku bayangkan. Masa SMP yg aku piker pahit, ternyata tak sepahit yg aku rasakan andaikan kau bias mendengarkan Bella, mungkin setidaknya tak kan sesepi ini. Sungguh….aku lelah, dimana aku harus mencarinya ?
Itulah pesan-pesan yg keseribu kalinya,yg dikirimkan Putri kepada Bella,lewat pesawat kecil yg dibuatnya. Putri selalu melakukannya itu setiap malam. Setiap ia merasakan kesepian disaat Bella tidak ada disampingnya. Sundah hamper 2 tahun Putri tidk bersama Bella. Semenjak perpisahan SMP itu hari-harinya di SMA, selalu diwarnai sepi. Meskipun Putri telah menemukan sahabat baru yaitu Nike. Namun tak kan bisa menggantikan Bella dihatinya. Bagi Putri Bella memang lain dari yg lain.
“Coba aja Bel….kamu dan keluargamu tidak pindah.
Setidaknya aku masih bertemu dengan mu.”
Kata Putri saat berada dikamanya. Sambil mengingat-ingat masa-masa saat ia masih bersama Bella. Terakhir kali Putri bertemu dengan Bela. Waktu itu Putri masih buta karena kecelakaan sepeda motor yg menimpanya.
“aku akan tetap menjadi sahabatmu, meskipun aku jauh nanti, aku tetaplah sahabatmu yg tak kan pernah bisa kau lupakan ataupun kau gantikan.”
Itulah kata-kata terakhir Bella 1 tahun yg lalu yg masih bisa Putri ingat. Namun saying, Putri tidak bisa melihat Bella waktu itu karena kondisi matanya yg buta. Keesokan harinya…
Saat berada disekolahan, Putri langsung mencari sahabatnya, Maia. Sekaligus sahabat dan tetangganya Bella. Putri langsung menanyakan kabar tentang Bella kepada Maia. Jika siapa tau Maia tahu sedikit-sedikit tentang Bella dan keluarganya.
“Mai………. Loe tau nggak, kabar sedikit-sedikit loch …….. tentang Bella dan Keluarganya”
“Nggak lu Put …… Bella dan keluarganya ya gak pernah nitip pesen sama sekali”.
“Ooooo …… gitu ya ……..
Sayang, Maia sama sekali tidak tahu bagaimana kabar Bella dan keluarganya sekarang.
Saat pulang sekolah Putri tidak sengaja lewat jalan yang biasanya ia lewati bersama Bella di SMP. Sungguh ini membuat hati Putri sedih bukan kepalang. Kehilangan sahabat sejati di perpisahan SMP. Malam telah dating dengan wajahnya yang sunyi.
“Dalam pelukan sang malam …… ku lepas semua cerita yang merajam …. Yang menusuk hatiku … begitu tajam ….. yang membuat tubuhku terusik tuk terdiam ……. Perpisahan dan perjumpaan dengan teman …. Membuatku runtuh tak berdaya …….. ingin aku berteriak kepada dunia ……. :Tuhan izinkan aku bersamanya, selamanya ………..”
Itulah puisi yang akan Putri kirimkan mala mini.
            “Semoga kau mengerti Bella ……….”
Putri pun langsung menerbangkan pesawat kertasnya. Sekolahan masih terlihat sepi, Putri ingin mengambil buku didalam lockernya. Putri langsung kaget melihat selembar kertas yang ada di lockernya. Putrid langsung membacanya. Isinya bertuliskan “Lelah berkirim berita kepada kawan”. Dan juga alamat rumah Bella dan keluarganya sekarang. Entah dari siapa surat itu, karena penulis sama sekali tidak menyebutkan namanya. Namun Putri tidak menghiraukannya. Yang penting ia tahu dimana Bella dan keluarganya sekarang tinggal. Setelah pulang sekolah Putri langsung mengajak Maiia, pergi ke alamat rumah Balla ….. setelah sampai disana Putrid an Maiia langsung bertemu dengan tante Wina, ibunda Bella. Tante Wina langsung kaget melihat melihat kedatangan mereka. Akhirnya Putri pun langsung menceritakan tujuan mereka datang kemari. Namun tiba-tiba tante Wina langsung duduk dengan wajah sedih. Sambil berkata.
“Ada sesuatu yang harus kamu ketahui Put …….”
“Sesuatu apa ?”
“ Sebenarnya ……….. “
Akhirnya tante Wina menceritakn semuanya. Jika 1 tahun yang lalu Bella mengidap penyakit Leukimia. Dan dia difonis usianya tidak akan lama lagi. Dan sesuatu yang ditakutkan itu benar terjadi. Bella pun pergi selamanya. Dan mata yang saat ini berada di mata Putri itu adalah mata Bella. Bella bendonorkan matanyakepada Putri. Begitu terkejutnya Putri mendengarkan cerita dari tante Wina. Jika sahabatnya telah pergi meninggalkannya.
            “Apa …….. tidak mungkin ….. Bella ………”. Teriak Putri histeris.
Akhirnya tante Wina mengajak Putrid an Maia kemakam Bella. Putripun menangis diatas makam Bella. Sambil berkata
“Terima kasih ……. Atas warna yang telah kau berikan kepadaku ….. yang membuat aku bisa melihat masa depan. Tuhan takkan pernah memisahkan aku ataupun kamu. Karena aku percaya. Kamu tidak akn pergi. Hanya saja alam kita yang berbeda”.

Dan inilah kata-kata terakhir yang ditulis Putri.
“Jangan pernah kau sia-siakan sahabatmu selagi ia masih bersamamu, karna suatu saat nanti kau tak akan pernah menemukan kebahagiaan dan kedamaian itu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar